Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Semen Indonesia Group (SIG) melalui anak usaha PT Semen Padang dalam mengatasi masalah sampah laut. Itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Program Pengelolaan Sampah di Wilayah Laut dan Pesisir Kota Padang Melalui Aplikasi Nabuang Sarok.
Penandatanganan program ini turut disaksikan langsung oleh Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Anshar Ahmad, dan Direktur Utama SIG Donny Arsal.
Baca Juga
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pihaknya menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah domestik. Tujuannya, untuk memberikan nilai tambah dan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, baik dari sisi lingkungan, sosial dan ekonomi.
Advertisement
Program Nabuang Sarok yang diinisiasi oleh PT Semen Padang ini diharapkan dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang dimulai dari rumah, untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh sampah.
"Kerja sama antara PT Semen Padang dengan Ditjen PRL ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengelolaan sampah yang dilakukan oleh PT Semen Padang melalui program Nabuang Sarok mendapat apresiasi dan pengakuan dari pemerintah, karena terbukti memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Vita, Selasa (16/5/2023).
Program Nabuang Sarok sendiri merupakan sebuah program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dengan tujuan mengedukasi tentang pengelolaan sampah yang baik. Sejak diluncurkan pada Juli 2022, program Nabuang Sarok telah berhasil mengumpulkan sebanyak 61 ton sampah serta 505 liter minyak jelantah dari hasil pemilahan dan pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat dan disetorkan ke PT Semen Padang.
Skema
Untuk memotivasi masyarakat berpartisipasi aktif dalam program ini, PT Semen Padang menyediakan skema reward berupa poin dari pengumpulan sampah yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik. Adapun jenis sampah yang dapat disetorkan meliputi sampah plastik, kayu, kertas, hingga minyak jelantah. Sampah-sampah tersebut nantinya akan diproses menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara di pabrik PT Semen Padang.
Sementara itu, Dirjen PRL Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor Gustaaf Manoppo menyampaikan, kerja sama dengan PT Semen Padang ini mulai dilakukan pada 2023-2026. Kini, masyarakat atau nelayan pesisir Kota Padang sudah bisa untuk mulai mengumpulkan sampah di laut dan di pantai untuk kemudian mendapatkan nilai tambah dari sampah-sampah yang dikumpulkan tersebut.
"Program Nabuang Sarok Semen Padang ini sudah dirasakan manfaatnya dalam mengatasi persoalan sampah, khususnya sampah laut yang menjadi salah satu masalah Indonesia saat ini. Artinya, secara tidak langsung program Nabuang Sarok ini juga mendukung program Bulan Cinta Laut yang merupakan salah satu kebijakan Ekonomi Biru yang digagas KKP," tuturnya.
Advertisement